*
-> Pengasas Sifat 20
-> Sejarah Sifat 20
-> Mengapa Sifat 20 ?
http://nazrulnasir.blogspot.sg/2009/08/benarkah-al-imam-abu-hassan-al-ashaari.html
*
Ziarah Makam Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam
*
Ulama telah berijma' bahwa tempat yang dihuni oleh jasad Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam adalah paling mulia di permukaan bumi, melebihi Ka'bah sekalipun. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu 'Asakir, (Abul Walid) al-Baji dan al-Qadli 'Iyyadl (dengan lafadh "tempat kubur Nabi"), bahkan Tajuddin al-Subki menukil sebagaimana disebutkan oleh al-Sayyid al-Samhudi di dalam kitab Fadloilul Madinah dari Ibnu 'Aqil al-Hanbali bahwa "Tempat yang dikuburkan (qubira) jasad al-Musthofa Shallallahu 'Alayhi wa Sallam juga lebih mulia daripada 'Arsy". Al-Fakihani memperjelas tentang kemuliaannya atas seluruh langit dengan lafadhnya: Aku berkata: "dan juga lebih mulia dari seluruh langit, dan aku tidak melihat ulama yang mengingkari yang demikian".
Syaikh Nuruddin al-Hallabi di dalam al-Sirah al-Halabiyyah juga menerangkan: "Ulama telah berijma' bahwa tempat dimakamkan padanya jasad Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam merupakan tempat paling mulia diseluruh bumi, bahkan lebih mulia dari Ka'bah al-Syarifah. Sebahagian ulama berkata: bahkan lebih mulia dari seluruh langit hingga 'Arsy sekalipun".
Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 8/253 menyatakan :
Artinya: Berziarah ke makam Rasulullah itu termasuk ibadah terpenting dan perjalanan paling menguntungkan. Apabila pelaku haji dan umrah selesai ibadahnya dari Makkah, maka sunnah muakkad baginya berangkat menuju Madinah untuk berziarah ke makam Nabi dan berniat ibadah, mengkhususkan perjalan padanya dan membaca salawat di sana. Ketika sedang dalam perjalanan maka hendaknya memperbanyak baca salawat. Ketika mata sudah melihat pepohonan Madinah dan tanah haramnya, maka hendaknya semakin memperbanyak baca salawat pada Nabi agar ziarah ini bermanfaat baginya dan diterima Allah.
Riwayat Baihaqi dari Nafi' :
أن ابن عمر كان إذا قدم من سفر دخل المسجد ثم أتى القبر فقال : السلام عليك يا رسول الله ، السلام عليك يا أبا بكر ، السلام عليك يا أبتاه
Maknanya: Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka dia segera masuk Masjid dan mendatangi qubur Nabi Sallallahu 'Alayhi wa Sallam seraya berucap : “Assalamu ‘alaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Aba Bakr, Assalamu ‘alaika Ya Abataah (wahai ayahku)”.
Al-Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda:
" لَيَهْبَطَنَّ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً وَإِمَامًا مُقْسِطًا وَلَيَسْلُكَنَّ فَجًّا حَاجًّا أوْ مُعْتَمِرًا أوْ بِنِيَّتِهِمَا وَلَيَأْتِيَنَّ قَبْرِيْ حَتَّى يُسَلِّمَ عَلَيَّ وَلأرُدَنَّ عَلَيْه " رَوَاهُ الحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ الذَّهَبِيّ
Maknanya: “Sungguh, Nabi Isa ibn Maryam akan turun menjadi penguasa dan Imam yang adil, dia akan menempuh perjalanan untuk pergi haji atau umrah atau dengan niat keduanya dan sungguh, dia akan mendatangi makamku sehingga berucap salam kepadaku dan aku pasti akan menjawabnya" (diriwayatkan oleh al Hakim dalam al Mustadrak dan dishahihkannya serta disetujui oleh adz-Dzahabi).
Hadits sahih atau hasan (menurut Al-Subki) riwayat Tirmidzi, Baihaqi, Al-Barra, Daruqutni, dll. (adz-Dzahabi berkomentar: "Hadits ini menjadi kuat dengan adanya jalur sanad yang berbeda-beda", lihat: Manahil ash-Shafa fi Takhrij Ahadits asy-Syifa karya as-Suyuthi, hlm. 308)
من زار قبري وجبت له شفاعتي
Maknanya: Sesiapa yang berziarah kuburku maka wajib baginya syafaatku.
Wallahu a'lam.
*
Ulama telah berijma' bahwa tempat yang dihuni oleh jasad Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam adalah paling mulia di permukaan bumi, melebihi Ka'bah sekalipun. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu 'Asakir, (Abul Walid) al-Baji dan al-Qadli 'Iyyadl (dengan lafadh "tempat kubur Nabi"), bahkan Tajuddin al-Subki menukil sebagaimana disebutkan oleh al-Sayyid al-Samhudi di dalam kitab Fadloilul Madinah dari Ibnu 'Aqil al-Hanbali bahwa "Tempat yang dikuburkan (qubira) jasad al-Musthofa Shallallahu 'Alayhi wa Sallam juga lebih mulia daripada 'Arsy". Al-Fakihani memperjelas tentang kemuliaannya atas seluruh langit dengan lafadhnya: Aku berkata: "dan juga lebih mulia dari seluruh langit, dan aku tidak melihat ulama yang mengingkari yang demikian".
Syaikh Nuruddin al-Hallabi di dalam al-Sirah al-Halabiyyah juga menerangkan: "Ulama telah berijma' bahwa tempat dimakamkan padanya jasad Rasulullah sallallahu `alaihi wa sallam merupakan tempat paling mulia diseluruh bumi, bahkan lebih mulia dari Ka'bah al-Syarifah. Sebahagian ulama berkata: bahkan lebih mulia dari seluruh langit hingga 'Arsy sekalipun".
Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 8/253 menyatakan :
Artinya: Berziarah ke makam Rasulullah itu termasuk ibadah terpenting dan perjalanan paling menguntungkan. Apabila pelaku haji dan umrah selesai ibadahnya dari Makkah, maka sunnah muakkad baginya berangkat menuju Madinah untuk berziarah ke makam Nabi dan berniat ibadah, mengkhususkan perjalan padanya dan membaca salawat di sana. Ketika sedang dalam perjalanan maka hendaknya memperbanyak baca salawat. Ketika mata sudah melihat pepohonan Madinah dan tanah haramnya, maka hendaknya semakin memperbanyak baca salawat pada Nabi agar ziarah ini bermanfaat baginya dan diterima Allah.
Riwayat Baihaqi dari Nafi' :
أن ابن عمر كان إذا قدم من سفر دخل المسجد ثم أتى القبر فقال : السلام عليك يا رسول الله ، السلام عليك يا أبا بكر ، السلام عليك يا أبتاه
Maknanya: Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka dia segera masuk Masjid dan mendatangi qubur Nabi Sallallahu 'Alayhi wa Sallam seraya berucap : “Assalamu ‘alaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Aba Bakr, Assalamu ‘alaika Ya Abataah (wahai ayahku)”.
Al-Hakim meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda:
" لَيَهْبَطَنَّ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً وَإِمَامًا مُقْسِطًا وَلَيَسْلُكَنَّ فَجًّا حَاجًّا أوْ مُعْتَمِرًا أوْ بِنِيَّتِهِمَا وَلَيَأْتِيَنَّ قَبْرِيْ حَتَّى يُسَلِّمَ عَلَيَّ وَلأرُدَنَّ عَلَيْه " رَوَاهُ الحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ الذَّهَبِيّ
Maknanya: “Sungguh, Nabi Isa ibn Maryam akan turun menjadi penguasa dan Imam yang adil, dia akan menempuh perjalanan untuk pergi haji atau umrah atau dengan niat keduanya dan sungguh, dia akan mendatangi makamku sehingga berucap salam kepadaku dan aku pasti akan menjawabnya" (diriwayatkan oleh al Hakim dalam al Mustadrak dan dishahihkannya serta disetujui oleh adz-Dzahabi).
Hadits sahih atau hasan (menurut Al-Subki) riwayat Tirmidzi, Baihaqi, Al-Barra, Daruqutni, dll. (adz-Dzahabi berkomentar: "Hadits ini menjadi kuat dengan adanya jalur sanad yang berbeda-beda", lihat: Manahil ash-Shafa fi Takhrij Ahadits asy-Syifa karya as-Suyuthi, hlm. 308)
من زار قبري وجبت له شفاعتي
Maknanya: Sesiapa yang berziarah kuburku maka wajib baginya syafaatku.
Wallahu a'lam.
*
Doa Awal Tahun
*
Doa Awal Tahun
(3 x selepas Maghrib)
Link pilihan:
Kelebihan Bulan Muharram
Awal Muharram
DALIL DOA AKHIR TAHUN DAN AWAL TAHUN
Doa Awal Akhir Tahun - Bida'ah Hasanah
*
Doa Akhir Tahun
(3 x sebelum Maghrib)
(3 x sebelum Maghrib)
Doa Awal Tahun
(3 x selepas Maghrib)
Link pilihan:
Kelebihan Bulan Muharram
Awal Muharram
DALIL DOA AKHIR TAHUN DAN AWAL TAHUN
Doa Awal Akhir Tahun - Bida'ah Hasanah
*
Bacaan Pada Hari Arafah
*
*
Dari Amr bin Syuaib bahwa Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam bersabda, "Doa terbaik adalah doa di hari Arafah. Dan ucapan terbaik yang saya dan para nabi sebelum ku ucapkan adalah Laa ilaha il lallah hu wah dahu laa syari kalah, lahul mul ku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay`in qadir. (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa,Tiada sekutu bagi-Nya, Bagi-Nya kerajaan dan pujian, Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu). (HR. At-Tirmizi)
*
Di mana zakat fitrah perlu dibayar ?
*
Antara ulama Mazhab Syafie yang menyentuh tentang 'di mana zakat fitrah perlu dibayar', ialah Imam Asy-Syirazi dan Imam Nawawi r.a. Masing-masing dalam kitab al-Muhazzab dan kitab al-Majmuk.
Dalam al-Majmuk, Imam Nawawi r.a menyatakan :
إذا كان في وقت وجوب زكاة الفطر...في بلد ومالُه في آخر فأيّهما يُعتبر؟ فيه وجهان : (أحدهما) بلد المال كزكاة المال (وأصحهما) بلد ربِّ المال. ممّنْ صحّحه المصنّف في التنبيه والجرجاني في التحرير والغزالي والبغوى والرافعي وآخرون.
Terjemahan : Jika seseorang itu-sewaktu zakat fitrah wajib [ke atasnya]-[berada] di [sebuah] negeri, manakala hartanya [berada] di [negeri] lain, maka [negeri] mana satukah yang diambil kira [ketika membayar zakat fitrah]?
Terdapat dua pandangan; salah satunya : [yang diambil kira ialah] negeri [tempat di mana] harta [itu berada] sama seperti zakat harta [yang perlu dikeluarkan di tempat di mana harta itu berada].
[Pendapat] yang paling sahih [daripada kedua-dua pandangan ini] ialah [yang diambil kira ialah] negeri [tempat di mana] empunya harta [berada].
Antara mereka yang mentashihkannya (pendapat yang paling sahih), ialah pengarang (Imam Asy-Syirazi) dalam [kitabnya] at-Tanbih, al-Jurjani dalam [kitabnya] at-Tahrir, al-Ghazali, al-Baghawi, al-Rafi'e dan lain-lain.
Huraian:
Kenyataan Imam Nawawi di atas, berkaitan dengan seseorang yang mana tempatnya bekerja (بلد المال), berbeza dengan tempat zakat fitrah wajib ke atasnya.
Dalam Mazhab Syafie, zakat fitrah wajib ke atas seseorang bila bermulanya malam raya. Waktu 'wajib zakat fitrah' ini berakhir sebelum Maghrib hari raya pertama.
Justeru-dalam erti kata lain-kenyataan Imam Nawawi r.a di atas, berkaitan dengan seseorang yang mana tempatnya bekerja (tempat di mana hartanya berada), berbeza dengan tempatnya menyambut Hari Raya Aidil Fitri.
Dalam keadaan ini, yang diambil kira ketika mengeluarkan zakat fitrah-menurut pendapat paling sahih dalam Mazhab Syafie-ialah tempat di mana seseorang itu berada pada waktu zakat fitrah wajib ke atasnya (iaitu malam raya sehingga sebelum Maghrib Hari Raya pertama).
Justeru, seseorang yang bekerja di Kuala Lumpur, tetapi menyambut Hari Raya di Terengganu sebagai contoh, zakat fitrah hendaklah dibayar di Terengganu.
Inilah pendapat paling sahih dalam Mazhab Syafie, dan ditashihkan ramai ulama besar Mazhab Syafie seperti yang dinyatakan Imam Nawawi di atas.
Ittifaq ulama
Senada dengan pendapat yang paling sahih ini, ialah pendapat ulama besar Mazhab Hambali, Ibn Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni. Beliau mencatatkan :
فأما زكاة الفطر فإنه يفرّقها في البلد الذي وجبتْ عليه فيه سواء كان ماله فيه أو لم يكن؛ لأنه سبب وجوب الزكاة ففرّقتْ في البلد
الذي سببها فيه
Terjemahan : Adapun zakat fitrah, ia diagihkan (dibayar) di negeri yang wajib ke atasnya [zakat fitrah], samada hartanya (sumber pendapatannya) [berada] di situ (di negeri di mana zakat fitrah wajib ke atasnya) atau tidak. Ini kerana ia (keberadaannya di negeri di mana zakat fitrah wajib ke atasnya) adalah sebab zakat fitrah wajib [ke atasnya], maka dibayar [zakat fitrah] di negeri yang [terdapat] sebab [wajibnya zakat fitrah ke atas] nya.
Sebenarnya, ulama-ulama empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafie dan Hambali) bersepakat dalam soal ini. Iaitu, zakat fitrah dikeluarkan di tempat di mana seseorang mukallaf itu berada pada malam atau Hari Raya pertama. Bukannya ditempat di mana seseorang itu bekerja, atau mencari rezeki.
Sebab mengapa zakat fitrah dibayar di tempat di mana seseorang itu berhari raya, turut dinyatakan oleh Syaikh al-Qaradhawi. Beliau menyatakan :
فيخرج المسلم زكاة فطره في البلد الذي يدركه فيه أول ليلة من شوال (ليلة العيد) ؛ لأن هذه الزكاة ليس سببها الصيام وإنما سببها الفطر ولهذا أضيفت إليه وسميت زكاة الفطر
Terjemahan : Maka [setiap] muslim [perlu] membayar zakat fitrah di negeri yang dia menemui malam pertama [bulan] Syawal (malam raya). Ini kerana, sebab zakat [fitrah] ini [menjadi wajib], bukannya puasa. Sebab [ia menjadi wajib] ialah [munculnya Hari Raya] Aidil Fitri. Dengan sebab itu, disandarkan [zakat ini] kepadanya (Hari Raya Aidil Fitri) dan dinamakan 'zakat al-fitr' (zakat Hari Raya Aidil Fitri).
Keliru 2 zakat :
Adapun 'pendapat' yang mengatakan zakat fitrah perlu dibayar di tempat seseorang mencari rezeki (jika bekerja di Kuala Lumpur, zakat fitrah hendaklah dibayar di Kuala Lumpur walaupun Hari Raya disambut di Terengganu, sebagai contoh), ia adalah pendapat yang bercanggah dengan pendapat paling sahih dalam Mazhab Syafie. Juga bertentangan dengan kesepakatan (ittifaq) para ulama mazhab empat.
Percanggahan dan pertentangan ini berlaku disebabkan kekeliruan antara zakat harta dan zakat fitrah.
Dalam zakat harta, memang zakat perlu dibayar atau dikeluarkan ditempat harta itu dijana dan diusahakan (perniagaan, penternakan atau pertanian yang dilakukan di Terengganu sebagai contoh, mesti dikeluarkan di Terengganu). Ini adalah pendapat jumhur ulama, termasuk ulama Mazhab Syafie.
Adapun dalam bab zakat fitrah, ia dikeluarkan di tempat di mana seseorang itu menyambut Hari Raya Aidilfitri, tanpa mengira lokasi sambutan Hari Raya Aidilfitri itu adalah tempatnya bekerja (seperti di bandar), atau tidak (seperti kampung kelahiran).
Wallahu a'lam.
*
Antara ulama Mazhab Syafie yang menyentuh tentang 'di mana zakat fitrah perlu dibayar', ialah Imam Asy-Syirazi dan Imam Nawawi r.a. Masing-masing dalam kitab al-Muhazzab dan kitab al-Majmuk.
Dalam al-Majmuk, Imam Nawawi r.a menyatakan :
إذا كان في وقت وجوب زكاة الفطر...في بلد ومالُه في آخر فأيّهما يُعتبر؟ فيه وجهان : (أحدهما) بلد المال كزكاة المال (وأصحهما) بلد ربِّ المال. ممّنْ صحّحه المصنّف في التنبيه والجرجاني في التحرير والغزالي والبغوى والرافعي وآخرون.
Terjemahan : Jika seseorang itu-sewaktu zakat fitrah wajib [ke atasnya]-[berada] di [sebuah] negeri, manakala hartanya [berada] di [negeri] lain, maka [negeri] mana satukah yang diambil kira [ketika membayar zakat fitrah]?
Terdapat dua pandangan; salah satunya : [yang diambil kira ialah] negeri [tempat di mana] harta [itu berada] sama seperti zakat harta [yang perlu dikeluarkan di tempat di mana harta itu berada].
[Pendapat] yang paling sahih [daripada kedua-dua pandangan ini] ialah [yang diambil kira ialah] negeri [tempat di mana] empunya harta [berada].
Antara mereka yang mentashihkannya (pendapat yang paling sahih), ialah pengarang (Imam Asy-Syirazi) dalam [kitabnya] at-Tanbih, al-Jurjani dalam [kitabnya] at-Tahrir, al-Ghazali, al-Baghawi, al-Rafi'e dan lain-lain.
Huraian:
Kenyataan Imam Nawawi di atas, berkaitan dengan seseorang yang mana tempatnya bekerja (بلد المال), berbeza dengan tempat zakat fitrah wajib ke atasnya.
Dalam Mazhab Syafie, zakat fitrah wajib ke atas seseorang bila bermulanya malam raya. Waktu 'wajib zakat fitrah' ini berakhir sebelum Maghrib hari raya pertama.
Justeru-dalam erti kata lain-kenyataan Imam Nawawi r.a di atas, berkaitan dengan seseorang yang mana tempatnya bekerja (tempat di mana hartanya berada), berbeza dengan tempatnya menyambut Hari Raya Aidil Fitri.
Dalam keadaan ini, yang diambil kira ketika mengeluarkan zakat fitrah-menurut pendapat paling sahih dalam Mazhab Syafie-ialah tempat di mana seseorang itu berada pada waktu zakat fitrah wajib ke atasnya (iaitu malam raya sehingga sebelum Maghrib Hari Raya pertama).
Justeru, seseorang yang bekerja di Kuala Lumpur, tetapi menyambut Hari Raya di Terengganu sebagai contoh, zakat fitrah hendaklah dibayar di Terengganu.
Inilah pendapat paling sahih dalam Mazhab Syafie, dan ditashihkan ramai ulama besar Mazhab Syafie seperti yang dinyatakan Imam Nawawi di atas.
Ittifaq ulama
Senada dengan pendapat yang paling sahih ini, ialah pendapat ulama besar Mazhab Hambali, Ibn Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni. Beliau mencatatkan :
فأما زكاة الفطر فإنه يفرّقها في البلد الذي وجبتْ عليه فيه سواء كان ماله فيه أو لم يكن؛ لأنه سبب وجوب الزكاة ففرّقتْ في البلد
الذي سببها فيه
Terjemahan : Adapun zakat fitrah, ia diagihkan (dibayar) di negeri yang wajib ke atasnya [zakat fitrah], samada hartanya (sumber pendapatannya) [berada] di situ (di negeri di mana zakat fitrah wajib ke atasnya) atau tidak. Ini kerana ia (keberadaannya di negeri di mana zakat fitrah wajib ke atasnya) adalah sebab zakat fitrah wajib [ke atasnya], maka dibayar [zakat fitrah] di negeri yang [terdapat] sebab [wajibnya zakat fitrah ke atas] nya.
Sebenarnya, ulama-ulama empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafie dan Hambali) bersepakat dalam soal ini. Iaitu, zakat fitrah dikeluarkan di tempat di mana seseorang mukallaf itu berada pada malam atau Hari Raya pertama. Bukannya ditempat di mana seseorang itu bekerja, atau mencari rezeki.
Sebab mengapa zakat fitrah dibayar di tempat di mana seseorang itu berhari raya, turut dinyatakan oleh Syaikh al-Qaradhawi. Beliau menyatakan :
فيخرج المسلم زكاة فطره في البلد الذي يدركه فيه أول ليلة من شوال (ليلة العيد) ؛ لأن هذه الزكاة ليس سببها الصيام وإنما سببها الفطر ولهذا أضيفت إليه وسميت زكاة الفطر
Terjemahan : Maka [setiap] muslim [perlu] membayar zakat fitrah di negeri yang dia menemui malam pertama [bulan] Syawal (malam raya). Ini kerana, sebab zakat [fitrah] ini [menjadi wajib], bukannya puasa. Sebab [ia menjadi wajib] ialah [munculnya Hari Raya] Aidil Fitri. Dengan sebab itu, disandarkan [zakat ini] kepadanya (Hari Raya Aidil Fitri) dan dinamakan 'zakat al-fitr' (zakat Hari Raya Aidil Fitri).
Keliru 2 zakat :
Adapun 'pendapat' yang mengatakan zakat fitrah perlu dibayar di tempat seseorang mencari rezeki (jika bekerja di Kuala Lumpur, zakat fitrah hendaklah dibayar di Kuala Lumpur walaupun Hari Raya disambut di Terengganu, sebagai contoh), ia adalah pendapat yang bercanggah dengan pendapat paling sahih dalam Mazhab Syafie. Juga bertentangan dengan kesepakatan (ittifaq) para ulama mazhab empat.
Percanggahan dan pertentangan ini berlaku disebabkan kekeliruan antara zakat harta dan zakat fitrah.
Dalam zakat harta, memang zakat perlu dibayar atau dikeluarkan ditempat harta itu dijana dan diusahakan (perniagaan, penternakan atau pertanian yang dilakukan di Terengganu sebagai contoh, mesti dikeluarkan di Terengganu). Ini adalah pendapat jumhur ulama, termasuk ulama Mazhab Syafie.
Adapun dalam bab zakat fitrah, ia dikeluarkan di tempat di mana seseorang itu menyambut Hari Raya Aidilfitri, tanpa mengira lokasi sambutan Hari Raya Aidilfitri itu adalah tempatnya bekerja (seperti di bandar), atau tidak (seperti kampung kelahiran).
Wallahu a'lam.
*
Hukum Mandi Telanjang
*
Hukum mandi dalam keadaan membuka aurat adalah dibolehkan di tempat yang tertutup.
Berkata Imam an-Nawawi : “Ada pun membuka aurat pada ketika sunyi dengan makna tidak dilihat oleh seseorang pun, jika kerana hajat, maka dibolehkan. Dan jika bukan kerana hajat, maka terdapat khilaf ulama tentang makruh dan haramnya. Pendapat yang lebih sahih menurut kami adalah haram”. (Syarah Muslim, Dar Ihya at-Turatsi al-Araby, Beirut, Juz. IV, Hal. 32)
*
Hukum mandi dalam keadaan membuka aurat adalah dibolehkan di tempat yang tertutup.
Berkata Imam an-Nawawi : “Ada pun membuka aurat pada ketika sunyi dengan makna tidak dilihat oleh seseorang pun, jika kerana hajat, maka dibolehkan. Dan jika bukan kerana hajat, maka terdapat khilaf ulama tentang makruh dan haramnya. Pendapat yang lebih sahih menurut kami adalah haram”. (Syarah Muslim, Dar Ihya at-Turatsi al-Araby, Beirut, Juz. IV, Hal. 32)
*
Pintu Tawaduk
*
"Setelah bertahun-tahun menuntut ilmu, seorang pemuda menyatakan hasrat kepada ayahnya untuk mengajar akan ilmu yang telah beliau pelajari akan tetapi dihalang oleh ayahnya. Ayahnya menyuruh pemuda itu untuk pergi ke pasar mencari orang yang lebih rendah kedudukan daripada dirinya."
"Maka pemuda itu pergi ke pasar dan mencari seseorang yang lebih jahil dari dirinya. Akhirnya beliau menjumpai lelaki tua yang sedang memegang botol arak, lalu tibanya waktu solat seluruh penduduk di pasar pergi ke masjid menunaikan solat. Sekembalinya dari solat, pemuda itu mendapati lelaki tua itu masih memegang botol arak dan juga tidak menunaikan solat. Berkata di dalam hatinya pasti ini lebih jahil dariku. "
"Sebelum mendekati lelaki tua itu terdetik di hati pemuda itu mengatakan "lelaki tua ini jauh lebih tua dari aku, dia telah islam dulu sebelum aku, mungkin saja ini baru hari pertama melakukan dosa sedangkan mungkin bertahun-tahun sebelumnya dia melakukan amal kebaikan. Jika beliau meninggal mungkin timbangan pahalanya lebih berat daripada dosanya. Pemuda itu meninggalkan lelaki tua itu dan teruskan mencari."
Akhirnya pemuda itu bertemu dengan seekor anjing dan berkata "pasti saja aku lebih mulia dari anjing ini, anjing ini tidak berakal" Lalu terdetik dalam hatinya "di Yaumal Mahsyar kelak, aku akan disoal di hadapan Allah SWT tetapi anjing ini tidak, aku akan dihisab oleh Allah tetapi anjing ini tidak, aku akan melintasi titian sirat tetapi anjing ini akan hilang begitu sahaja menjadi debu."
"Andai aku gagal melintasi titian sirat nescaya diriku lebih hina dan anjing ini lebih mulia daripada aku. Beliau pulang ke rumahnya ditanya oleh ayahnya "Kamu sudah jumpa orang yang jahil dari kamu..?" kata pemuda itu "Tidak, aku tidak jumpa seorang pun yang lebih jahil daripada aku melainkan aku merasa diriku lebih jahil dari orang lain."
"Kata bapanya, "sesungguhnya kamu telah masuk kepada pintu tawadduk, keluarlah untuk memberi ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat"
Daripada Sayyidil Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid.
*
"Setelah bertahun-tahun menuntut ilmu, seorang pemuda menyatakan hasrat kepada ayahnya untuk mengajar akan ilmu yang telah beliau pelajari akan tetapi dihalang oleh ayahnya. Ayahnya menyuruh pemuda itu untuk pergi ke pasar mencari orang yang lebih rendah kedudukan daripada dirinya."
"Maka pemuda itu pergi ke pasar dan mencari seseorang yang lebih jahil dari dirinya. Akhirnya beliau menjumpai lelaki tua yang sedang memegang botol arak, lalu tibanya waktu solat seluruh penduduk di pasar pergi ke masjid menunaikan solat. Sekembalinya dari solat, pemuda itu mendapati lelaki tua itu masih memegang botol arak dan juga tidak menunaikan solat. Berkata di dalam hatinya pasti ini lebih jahil dariku. "
"Sebelum mendekati lelaki tua itu terdetik di hati pemuda itu mengatakan "lelaki tua ini jauh lebih tua dari aku, dia telah islam dulu sebelum aku, mungkin saja ini baru hari pertama melakukan dosa sedangkan mungkin bertahun-tahun sebelumnya dia melakukan amal kebaikan. Jika beliau meninggal mungkin timbangan pahalanya lebih berat daripada dosanya. Pemuda itu meninggalkan lelaki tua itu dan teruskan mencari."
Akhirnya pemuda itu bertemu dengan seekor anjing dan berkata "pasti saja aku lebih mulia dari anjing ini, anjing ini tidak berakal" Lalu terdetik dalam hatinya "di Yaumal Mahsyar kelak, aku akan disoal di hadapan Allah SWT tetapi anjing ini tidak, aku akan dihisab oleh Allah tetapi anjing ini tidak, aku akan melintasi titian sirat tetapi anjing ini akan hilang begitu sahaja menjadi debu."
"Andai aku gagal melintasi titian sirat nescaya diriku lebih hina dan anjing ini lebih mulia daripada aku. Beliau pulang ke rumahnya ditanya oleh ayahnya "Kamu sudah jumpa orang yang jahil dari kamu..?" kata pemuda itu "Tidak, aku tidak jumpa seorang pun yang lebih jahil daripada aku melainkan aku merasa diriku lebih jahil dari orang lain."
"Kata bapanya, "sesungguhnya kamu telah masuk kepada pintu tawadduk, keluarlah untuk memberi ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat"
Daripada Sayyidil Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid.
*
Tempoh Haid
*
Imam al-Ramli menjelaskan, menurut ulama bermazhab Syafi'i tempoh minima haid seorang wanita ialah sehari semalam dan maksima 15 hari. Darah yang keluar melebihi 15 hari dikira darah istihadah (darah penyakit). (al-Ramli, Nihayat al-muhtaj, jil. 1, hlm. 325)
*
Imam al-Ramli menjelaskan, menurut ulama bermazhab Syafi'i tempoh minima haid seorang wanita ialah sehari semalam dan maksima 15 hari. Darah yang keluar melebihi 15 hari dikira darah istihadah (darah penyakit). (al-Ramli, Nihayat al-muhtaj, jil. 1, hlm. 325)
*
Bacaan Al - Fatihah Bersanad
*
Mari menghayati dan ikut pergerakkan mulut Syeikh Muhammad Kurayyim Rajih dalam bacaan Al-fatihah dgn betul. Syeikh ni merupkan manusia yang memegang sanad tertinggi dan telah diiktiraf oleh para ulama', beliau mempunyai bacaan yang paling tepat bacaannya di dunia ini. Sanadnya bersambung/bercantum dengan Rasulullah.
.
Alhamdulillah.
*
Mari menghayati dan ikut pergerakkan mulut Syeikh Muhammad Kurayyim Rajih dalam bacaan Al-fatihah dgn betul. Syeikh ni merupkan manusia yang memegang sanad tertinggi dan telah diiktiraf oleh para ulama', beliau mempunyai bacaan yang paling tepat bacaannya di dunia ini. Sanadnya bersambung/bercantum dengan Rasulullah.
.
Alhamdulillah.
*
Langgan:
Catatan (Atom)
Popular Posts
-
* Dari Abu Darda r.a., Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Jika sesiapa belajar dengan 'mata hati' dalam 10 ay...
-
* "Sesiapa mengucapkan astaghfirullah hal 'azim al lazi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih, akan diampuni dosa...
-
1. Allahumma laka sumtu wa bika aamantu wa ‘alaa rizqika afthartu birahmatika ya arhamarrohimin Maksudnya, "Ya Allah bagi Engkau ...
-
* Solat sunat dua rakaat sebelum solat fardhu Subuh dikenali sebagai Solat Fajar atau Solat Qabliyah Subuh atau Solat Sunat Subuh ....
-
* Jika ditanya Allah ada dimana ? Jawablah: Allah ADA TANPA bertempat, tiada bagi Allah Aina (di mana). (Sumber: ...
-
* Penjelasan Status Hadis Doa Bulan Rejab Hadis Rejab Bulan Allah - Hadis Palsu ? Kelebihan Bulan Rejab *
-
* "Wahai orang-orang yang beriman, telah ditentukan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah ditentukan ke atas umat-umat sebelum kam...
-
* Diterbitkan dan diedar secara percuma oleh: DARUL QURAN WAS-SUNNAH Lot 1499, Taman Seri Demit, Jalan Sultanah Zainab 2 Kubang Keria...
-
* Waktu Solat Dhuha Secara umumnya waktu melakukan solat sunat Dhuha mengikut syarak bermula dari selepas terbit matahari iaitu angga...
-
* Penjelasan Tentang Bid'ah. Dalam pengertian syari’at, bid’ah adalah: اَلْمُحْدَثُ الَّذِيْ لَمْ يَنُصَّ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ ...