"Tiap-tiap diri akan merasai mati. Sesungguhnya akan disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Sesiapa yang TERSELAMAT DARI NERAKA dan dimasukkan ke dalam syurga, sesungguhnya BERJAYA lah dia, dan ingatlah bahawa kehidupan di dunia ini hanyalah kesenangan yang memperdaya." (Ali Imran : 185)

Bagai Genggam Bara Api

*
"Akan datang kepada umatku suatu zaman yang ketika itu orang yang berpegang kepada agamanya seperti menggenggam bara api." (HR. At-Tirmidzi)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitab al-Fitan wal Malahim, no. 4333 bahwa Rasulullah shallaAllahu `alaihi wa sallam bersabda ketika menafsirkan ayat “alaikum anfusakum” (QS. al-Maidah: 105): “Bahkan perintahkanlah oleh kamu sekalian untuk berbuat amar ma’ruf nahi mungkar, sehingga jika engkau telah melihat manusia bersifat lokek, hawa nafsu meliar, dunia diutamakan, dan setiap orang yang mempunyai pendapat,  telah bangga dengan pendapatnya sendiri, maka hendaklah kalian menjaga diri kalian sendiri dan meninggalkan orang-orang awam, kerana sungguh setelah itu akan ada hari-hari orang yang sabar ibarat menggenggam bara api. Orang yang beramal (pada zaman itu, akan mendapatkan pahala) seperti pahala lima puluh kali orang yang beramal di antara kalian.” Dalam riwayat lain ada tambahan, “Para shahabat ketika itu bertanya kepada Rasulullah, “Lima puluh kali kami atau mereka?” Rasulullah menegaskan, “lima puluh kali kamu sekalian (yakni para sahabat).”

Nabi shallaAllahu `alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran, kesabaran di hari itu seperti menggenggam bara api, bagi yang beramal pada waktu itu akan mendapatkan pahala lima puluh.” Seseorang bertanya: “Lima puluh dari mereka wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “lima puluh kali kamu sekalian (yakni para sahabat).” (HR Abu Dawud, At Tirmidzi lihat Silsilah Ash Shahihah no. 494)

Wallahu 'alam.

*

Dajjal 1

*

Rasulullah shallaAllahu `alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai mengalir. Salah satunya secara mata kasar berupa air putih dan yang lainnya secara mata kasar berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi sungai yang dia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya kerana sesungguhnya itu adalah air dingin." (HR. Bukhari)

Rasulullah shallaAllahu `alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Dajjal itu adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut kerinting, buta sebelah matanya, di atas matanya ada kulit tebal, diantara kedua matanya tertulis KAFIR (KAF, FA, RA) yang boleh dibaca oleh setiap mukmin." (HR. Bukhari)

Rasulullah shallaAllahu `alaihi wa sallam bersabda, "Apabila kalian selesai dari tasyahud akhir, hendaklah memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara, iaitu; dari azab neraka Jahannam, dari siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta dari fitnah Dajjal." (HR. Bukhari)

Dari Abu Darda r.a., Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Jika sesiapa belajar dengan 'mata hati' dalam 10 ayat pertama Surah Al-Kahfi, dia akan terlindung dari fitnah Dajjal" (Hadis Riwayat Muslim)

Wallahu a'lam.


*



Link pilihan:

Surah Al-Kahfi Ayat 1 - 10


Kajian Tentang Dajjal


*

Tak diterima solat 40 hari

*

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Sesiapa yang datang kepada TUKANG TILIK, kemudian bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka TIDAK DITERIMA SOLATNYA selama 40 HARI". (HR. Muslim)

Wallahu a'lam.


*

Adab Khilafiah

*

Para Fuqaha telah menggunakan perkataan ikhtilaf dan khilaf dengan makna yang sama iaitu sesuatu yang tidak disepakati oleh para fuqaha dalam masalah-masalah ijtihadiyah. Terdapat lebih dari satu pendapat atau pandangan yang berbeza.

Adab dan sikap yang  dituntut atas perkara yang telah menjadi ikhtilaf atau khilaf ulama ialah :
- Dilarang mengkritik dan merendahkan pendapat yang dikemukakan.
- Dilarang berbantah-bantah dan dipanjangkan perdebatan.
- Tidak memandang salah atau ganjil terhadap pendapat yang dikemukakan.
- Menghormati pendapat ulama tersebut dan pengikut yang mengamalkannya.
- Berbaik sangka dengan pendapat yang dikemukakan.
- Berlapang dada dengan pendapat ulama tersebut dan pengikut yang mengamalkannya.

Wallahu a'lam.



Sumber:

http://nasronhashim.blogspot.com/2012/07/adab-adab-berbeza-pendapat-khilafiah.html
http://www.jais.gov.my/index.php?option=com_content&task=view&id=882&Itemid=1
http://onemas-jendelailmu.blogspot.com/2010/11/nasehat-kepada-yang-suka-melemparkan.html



*



Hukum Pukul Gendang Dalam Masjid

*

Hukum memainkan gendang di dalam masjid adalah perkara khilafiah, ada ulama' membolehkannya dan ada ulama' melarangnya. 

Adab dan sikap yang  dituntut atas perkara yang telah menjadi ikhtilaf atau khilaf ulama ialah :
- Dilarang mengkritik dan merendahkan pendapat yang dikemukakan.
- Dilarang berbantah-bantah dan dipanjangkan perdebatan.
- Tidak memandang salah atau ganjil terhadap pendapat yang dikemukakan.
- Menghormati pendapat ulama tersebut dan pengikut yang mengamalkannya.
- Berbaik sangka dengan pendapat yang dikemukakan.
- Berlapang dada dengan pendapat ulama tersebut dan pengikut yang mengamalkannya.

Wallahu 'alam.



Sumber:

https://www.facebook.com/abunawasmajdub/posts/259892924156560
http://www.aswj-rg.com/2014/04/menjawab-tuduhan-bidaah-qasidah-di-masjid.html
http://www.fikihkontemporer.com/2012/12/hukum-memainkan-rebana-didalam-masjid.html 
http://jomfaham.blogspot.com/2014/01/hukum-zikir-sambil-menari.html 




*

Benarkah kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan ?

*

Golongan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah percaya dan yakin bahawa semua Nabi dan Rasul Allah seluruhnya, mustahil atas mereka itu kufur dan sesat, sebelum menjadi Nabi dan selepas menjadi Nabi.

Al ‘Allamah al Qadhi ‘Iyadh pula menyatakan dalam kitabnya al Syifa bi Ta’rif Huquq al Mustafa: “Apa yang pasti, para nabi adalah maksum sebelum dilantik menjadi nabi dan terhindar dari kejahilan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya, dan terpelihara daripada merasa ragu walau sedikitpun mengenai perkara ini.

l-Imam al-Mulla ‘Ali al-Qari al-Hanafi yang menyatakan: Dalam kitab Syarh al-’Aqa’id dinyatakan, bahwa para Nabi as. maksum dari perbuatan dusta, khususnya dalam kaitannya dengan urusan syariat, penyampaian hukum, dan bimbingan kepada umat. Mengenai maksum dari perkara tersebut yang dilakukan secara sengaja telah menjadi ijmak, adapun yang dilakukan karena lupa, menurut pendapat mayoritas tetap maksum. Soal kemaksuman mereka dari dosa-dosa yang lain dapat diperincikan, bahwa menurut ijmak mereka maksum dari kekufuran, sebelum dan setelah turunnya wahyu, begitu juga —menurut pendapat jumhur— maksum dari dosa besar yang dilakukan secara sengaja. Berbeda dengan pengikut Hasyawi. Namun, maksum darinya kerana lupa juga dibolehkan oleh kebanyakan ulama’. Soal dosa kecil, menurut jumhur boleh saja. (al-Imam al-Mulla ‘Ali al-Qari al-Hanafi, Syarh Kitab al-Fiqh al-Akbar, Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, Beirut, cetakan I, 1995, hal. 104)


Wallahu a'lam.

Salah satu keistimewaan para Nabi dan Rasul adalah bahawa mereka sebagai manusia yang paling sempurna kejadian dan akhlaknya, paling tinggi ilmunya, paling mulia keturunannya, paling benar perkataannya, paling dapat dipercayai, dan mereka terhindar dari segala samada secara fisik mahupun rohani.

Para Nabi sentiasa mendapat pengawasan, pertolongan dan petunjuk daripada Allah SWT. Oleh itu mereka terhindar dari segala perbuatan dosa. Artinya, mereka tergolong “maksum “, tidak melakukan kesalahan dengan sengaja apalagi perbuatan dosa. - See more at: http://sejukkan-iman.blogspot.sg/2011/12/sifat-nabi-dan-rasul.html#sthash.Whk4AAOi.dpuf

Link pilihan:

http://setiawanhary.blogspot.com/2013/05/tafsir-al-anam-74-79-siapa-bilang.html

http://indonesiaindonesia.com/f/90318-nabi-ibrahim-pernah-mengalami-transisi-keimanan

http://annawrahnotes.wordpress.com/2013/07/08/para-pencari-tuhan/

http://jamaluddinab.blogspot.com/2011/02/taubat-si-jemaah-tabligh-3-nabi-ibrahim.html

http://alvianiqbal.wordpress.com/2009/04/24/meluruskan-kisah-nabi-ibrahim-2

http://www.academia.edu/5532066/Pemaknaan_QS_Al_Anam_Ayat_74-79

http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/06/asri-hina-nabi.html

*



Popular Posts